-- warna status bar chrome --> Automated Weather Observing Equipment - REYJEWISH010

Automated Weather Observing Equipment

Suite Sensor Otomatis yang dirancang untuk melayani kebutuhan pengamatan penerbangan dan meteorologi untuk operasi penerbangan yang aman dan efisien, peramalan cuaca dan klimatologi. Stasiun Cuaca Bandara Otomatis telah menjadi bagian dari pengamatan cuaca.


Jenis Stasiun Cuaca Otomatis yang memiliki perbedaan namun penting. Termasuk
➤  Automated Weather Observing System (AWOS)
       Sistem Cuaca Bandara yang dapat dikonfigurasi penuh yang menyediakan Informasi Real Time dan Laporan terus menerus mengenai kondisi cuaca bandara. Stasiun AWOS sebagian besar dioperasikan, dikelola dan dikendalikan oleh penyedia layanan penerbangan.

➤  Automated Surface Observing System (ASOS)
      Berfungsi sebagai jaringan observasi klimatologis. Tidak setiap ASOS terletak di bandara; Data ASOS diarsipkan di Database Perumusan Permukaan Global.

➤  Automated Weather Sensor System (AWSS)
       Seperti AWOS/ Sistem Cuaca Bandara yang dapat dikonfigurasi penuh yang menyediakan Informasi Real Time dan Laporan terus menerus mengenai kondisi cuaca bandara.


Peralatan Pengamat Cuaca 

Stasiun Cuaca bandara Otomatis 
Menggunakan berbagai peralatan canggih untuk mengamati cuaca. Termasuk

➽  Wind Speed and Direction
Baling-baling angin mekanik dan sistem cangkir untuk mengukur kecepatan dan arah angin. Sistem sederhana dalam desain: angin memutar tiga gelas yang diputar secara horisontal di sekitar pangkal baling-baling angin, memberikan perkiraan kecepatan angin, sementara baling-baling di atas bergantian sehingga wajah baling-baling menawarkan sedikit perlawanan terhadap angin. , menyebabkan ke arah angin datang dan memberikan arah angin.

➽  Visibility
Menentukan Visibilitas, Menggunakan salah satu dari dua tipe sensor
:  ➥  Forward scatter sensors
:  ➥  Transmissometers
Sensor Scatter depan menggunakan Sinar Inframerah yang dikirim dari satu ujung sensor ke arah penerima, namun diimbangi dengan jalur langsung ke receiver dengan sudut tertentu. Jumlah cahaya yang tersebar oleh partikel di udara dan diterima oleh penerima menentukan koefisien kepunahan. Kemudian diubah menjadi visibilitas menggunakan hukum Allard's atau Koschmieder.

➽  Present Weather (Falling Precipitation)
Light Emitting Diode Weather Identifier (LEDWI) untuk menentukan jenis curah hujan yang jatuh. Sensor  mengukur pola kejut presipitasi yang jatuh melalui sinar inframerah sensor (berdiameter sekitar 50 milimeter) dan menentukan dari analisis pola kecepatan partikel dan kecepatan jatuh apakah curah hujan atau hujan turun.

➽ ➽  Obscurations to Vision
Iidak memiliki sensor terpisah untuk mendeteksi Obscurations Spesifik terhadap penglihatan. Sebaliknya, ketika visibilitas berkurang di bawah 7 mil undang-undang, sistem menggunakan suhu dan titik embun yang dilaporkan untuk menentukan kabut terhadap penglihatan.
:  ➥  Jika kelembaban relatif rendah (ada perbedaan besar antara suhu dan titik embun)
    Kabut dilaporkan.
:  ➥  Jika kelembaban relatif tinggi (yaitu, ada sedikit perbedaan antara suhu dan titik embun)
    Kabut dilaporkan, tergantung pada jarak pandang yang tepat.

➽  Cloud Coverage and Ceiling
Menggunakan Ceilometer Sinar Laser yang mengarah ke atas untuk mendeteksi jumlah dan ketinggian awan. Laser mengarah ke atas, dan waktu yang dibutuhkan agar cahaya yang dipantulkan kembali ke stasiun memungkinkan perhitungan ketinggian dasar awan. Karena area jangkauan yang terbatas (laser hanya bisa mendeteksi awan secara langsung di atas), komputer sistem menghitung batas awan dan langit-langit rata-rata yang dilaporkan ke pengguna eksternal.

➽  Temperature and Dew Point
Menggunakan sensor titik suhu / titik embun (Hygrothermometer) yang dirancang untuk operasi kontinu yang biasanya tetap menyala setiap saat, Pengukuran suhu sederhana dibandingkan titik embun. Beroperasi dengan prinsip bahwa hambatan listrik bervariasi dengan suhu, perangkat suhu resistif platinum mengukur suhu udara sekitar. Termometer ASOS saat ini ditetapkan sebagai HO-1088, meskipun beberapa sistem yang lebih tua masih menggunakan HO-83.


➽  Barometric Pressure and Altimeter Setting
Sensor Tekanan Barometrik digunakan untuk menghitung Setting Altimeter QNH. Pilot mengandalkan nilai ini untuk menentukan ketinggiannya. Untuk memastikan pemisahan yang aman dari medan dan penghalang lainnya, tingkat akurasi dan keandalan yang tinggi dibutuhkan dari sensor tekanan.

➽  Precipitation Accumulation
Alat Pengukur Akumulasi Curah Hujan yang digunakan untuk stasiun cuaca bandara otomatis adalah ember yang dipanaskan. Bagian atas perangkat ini terdiri dari kolektor diameter 1 kaki (0,30 m) dengan bagian atas terbuka. Kolektor, yang dipanaskan untuk mencairkan presipitasi beku seperti salju atau hujan es, mengalirkan air ke dalam dua ruang, wadah berputar yang disebut ember.

➽  Icing (Freezing Rain)
Untuk melaporkan hujan beku, sistem ini menggabungkan output sensor dari sensor hujan pembekuan dengan data dari LEDWI. 
:  ➥  LEDWI.  Memberikan indikasi positif tentang presipitasi atau
    Hujan yang tidak diketahui sebelum sistem dapat mengirimkan laporan hujan beku.
:  ➥  LEDWI.  Melaporkan tidak ada presipitasi atau salju, sistem akan mengabaikan masukan
   Dari sensor hujan yang membekukan.

➽  Lightning (Thunderstorms)
Menggunakan National Lightning Detection Network (NLDN) untuk mendeteksi petir melalui Automatic Lightning Detection and Reporting System (ALDARS). NLDN menggunakan 106 sensor secara nasional untuk melakukan triangulasi sambaran petir. Data dari kotak deteksi dimasukkan ke ALDARS, kemudian mengirimkan pesan ke setiap stasiun bandara otomatis yang menginformasikan kedekatannya dengan sambaran petir.







Belum ada Komentar untuk "Automated Weather Observing Equipment"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel